Jumat, 30 Juni 2017

Tentang rindu

Ini cerita tentang sebuah rinduku padamu. Rindu yang amat menjijikkan dan amat menyiksa. Karena setiap rindu itu datang aku harus dengan tega membunuh setiap jengkal yang ada. Tak mudah untuk melakukan itu. Tak mudah untuk menyembunyikannya. Kamu. Terlalu lama bahkan amat lama menetap dan kini kau pergi begitu saja tanpa pamit. Merindumu menyiksaku. Tak dapatkag kau membawanya pergi bersamamu karna aku membenci rindu ini. Rindu yang tak berbalas namun bertuan 🍀

Surat cinta

Ini surat yang aku tulis untuk mas nya
Mas. Dateng gitu aja tanpa permisi. Yang awalnya bahas sesuatu yang ga penting tetiba jadi deket gitu aja. Yang awalnya hanya teman ngobrol biasa malah ada rasa. Emang benar ketika perempuan dan laki laki berteman maka yang terjadi bukan hanya pertemanan saja pasti dibumbui dengan suatu rasa berlebih. Bersyukur punya teman seperti kamu. Teman yang membantu ketika terjatuh. Teman yang setia mendengarkan keluh kesah anak cerewet seperti radio bodol ini. Teman yang membantu membentuk diri.
Rasa suka? Pasti ada. Namun mas. Tak ingin ku menggenggammu. Pergilah kemanapun kamu mau. Daki semua gunung yang kamu suka. Kalau kamu lelah pulanglah mas. Aku masih disini menunggu untuk kamu pulang. Karna caraku untuk mencintaimu adalah dengan melepaskanmu. Aku sadar mas ketika rasa ini tumbuh. Seharusnya tak boleh tumbuh. Karna masih banyak mimpi dan angan yang perlu dikejar. Biarlah kamu dengan hidupmu aku dengan hidupku. Karna kalaupun kamu memang ditakdirkan untuk menjadikan aku sebagai rumahmu maka itu pasti akan terjadi. Aku bersyukur mengenalmu-mencintaimu-menikmati cinta ini