Sabtu, 01 Juli 2017

Menerima

Namanya hidup kadang ga setiap saat bahagia. Ga setiap saat berjalan sesuai dengan apa yang kita mau. Kadang hidup jadi rumit dan memuakkan. Apa yang kau mau tak bisa untuk di gapai. Namun itulah esensi hidup. Tantangan. Cobaan dan ujian yang menjadikan kita mengerti apa itu hidup. Tingga kita sendiri yang menentukan bagaimana selanjutnya apakah tetap bertahan dengan perih itu atau belajar menerima kekalahan dan pergi. Tak semua masalah bisa untuk dipertahankan. Salah satunya tentang suatu perasaan abstrak para remaja. Perasaan yang menggebu sebelum saatnya. Kadang kita jatuh cinta dan cinta itu pula yang menjatuhkan kita maka pilihannya ada 2 cara yaitu bertahan namun kamu semakin sakit. Atau menerima kenyataan bahwa cinta itu harus dilepaskan namun kamu akan merasa lega dengan hidupmu itu. Jalan yang seharusnya kamu pilih untuk masalah ini adalah jika kamu jatuh cinta dan cinta itu menjatuhkanmu. Menyakitimu. Menyiksamy adalah kamu belajar untuk menerima. Menerima bahwa sudah waktunya untuk pergi. Menerima kenyataan bahwa cinta yang menjatuhkan itu harus dilepaskan. Jika kau terus mendekapnya maka kau menggadaikan hidupmu sendiri. Kamu akan terus mengorbankan perasaan kamu sendiri untuk seseorang yang kau anggap kekasih namun malah menjatuhkanmu. Lepaskan. Jika memang ia jodohmu maka esok lusa ia akan kembali. Karna burung selalu tau dimana rumahnya untuk kembali namun jika ia kembali maka kamu bukanlah rumahnya. Tunggu dengan sabar. Percaya suatu saat bahwa akan ada waktu ketika kamu jatuh cinta maka cinta itu tidak akan menjatuhkanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar